Inilah yang admin takutkan. Kemunculan khalifah palsu yang akan menyesatkan dan memesongkan akidah umat Islam. Di Indonesia lebih 1000 orang muslimin berbaiat dengan 'khalifah' al Baghdadi. Admin ingin tanya para pembaca, siapa yang melantiknya sebagai khalifah? apakah kriteria yang ada padanya sebagai khalifah? Admin mohon dan merayu pada muslimin dan muslimat di Malaysia agar tidak terjebak dengan anutan khalifah palsu ini kerana khalifah yang sebenar-benarnya yang wajib kita nantikan dan baiat hanyalah Al-Mahdi.
CIPUTAT, TANGSEL-Tidak
seperti biasanya pada hari libur, Ahad (6 Juli 2014) siang, Syahida Inn,
Universitas Islam Negeri tampak ramai. Kaum muslimin dari berbagai
daerah berkumpul untuk memenuhi undangan Multaqad Da’wi FAKSI yang ke-7.
Pukul 14.30 saat acara dimulai dengan pemutaran video penaklukan
wilayah serta pesan-pesan mujahidin Daulah Islamiyyah, Auditorium
Syahida Inn sudah dipenuhi oleh ratusan pesrta, baik ikhwan maupun
akhwat, bahkan peserta terus mengalir masuk, Allahu Akbar!
Acara pemutaran video dari bumi jihad
Iraq dan Syam berlangsung hingga menjelang Ashar. Panitia kemudian
mengingatkan peserta untuk mempersiapkan diri menunaikan shalat Ashar
berjama’ah. Setelah shalat yang khusyuk, paka panitia melanjutkan acara
dengan memutar video melegenda, video pendeklarasian kembali Khilafah
Islamiyyah, setelah hampir satu abad keruntuhannya. Maka sontak para
hadirin menyambut pemutaran video tersebut dengan sorai takbir.
Acara inti dimulai pada sekitar pukul
16.00 WIB. Moderator, Ust. Abu Isy Kariman, membuka acara dengan
menyampaikan cuplikan tazkiyah Syaikh Anwar al Awlaki rahimahullah
kepada Daulah Islam Irak, embrio khilafah. “Ini (deklarasi Daulah islam
iraq) adalah suatu hal yang sangat penting, karena hal ini akan
memindahkan konsep penegakan hukum islam dengan khilafah, dari dunia
teori kedalam dunia nyata.”, kutip beliau. Maka apa rahasia dari thaifah
ini hingga akhirnya benar-benar menjadi embrio Khilafah Islam? “Karena
mereka hanya mentauhidkan Allah & menghindari segala bentuk
kesyirikan sebagaimana firman Allah pada Q.S An Nur : 55. Dan inilah
hakikat istikhlaf (keberkuasaan) yang sesungguhnya, karena tanpa hal ini
maka kekuasaan hanya akan menjadi alat perpanjangan tangan
kezhaliman.”, tutur beliau yang kemudian meminta peserta untuk
memekikkakn takbir secara serempak. Maka auditorium tersebut pun gegap
gempita dengan pujian terhadap Allah atas karunianya ini. Dan Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan
bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik. (Q.S An Nur : 55).
Acara kemudian dialihkan kepada
pembicara pertama, Ust. M. Fachry, pimred Al-Mustaqbal Channel. Al
Ustadz kemudian memaparkan slideshow yang berisi bantahan terhadap
syubhat-syubhat ‘lucu’ yang beredar di masyarakat. “Ada yang bilang
khilafah ini tidak layak di baiat karena pimpinannya yang tidak mau
tampil di khalayak, maka setelah tampilnya beliau pada khutbah Jumat di
Mosul orang-orang seperti ini harusnya sudah berbaiat.”, papar beliau
seraya menunjukkan foto terbaru Khalifah Ibrahim bin Awad al Quraisiy al
Husainiy. Kemudian beliau menunjukkan bukti-bukti foto sebagai bantahan
terhadap syubhat yang lain. Diantaranya foto-foto polisi dan tentara
Daulah Khilafah dengan persenjataannya yang meliputi pistol hingga rudal
antar benua, Scud, sebagai fasilitas keamanan bagi warganya. Juga
foto-foto penyediaan pangan, kebutuhan hidup serta pendidikan gratis di
wilayahnya dan penampakan wilayah kekuasaan Khilafah yang membentang
dari Diyala di Iraq hingga Aleppo di Suriah. “Maka apalagi yang menjadi
syubhat bagi kita”, tutup beliau.
Kemudian materi dilanjutkan oleh
pembicara kedua, Ust. Fauzan al Anshari, yang lagi-lagi membahas dan
membantah syubhat-syubhat yang terjadi, terutama di Indonesia. “Ibarat
berdiri di persimpangan jalan, maka ke kanan telah ada khilafah dan ke
kiri ada demokrasi sistem kufur lain, maka jalan mana yang seharusnya
dipilih?”, ungkap beliau. “Bagi yang tidak memilih karena
ketidakpahaman, maka ia orang bingung, sedang yang tidak memilih
diantara kedua jalur tersebut karena faktor kebencian, maka ketahuilah
ini adalah bentuk pembangkangan”, ungkap beliau lagi.
Beliau kemudian menyebutkan hukum-hukum
Islam yang telah ditegakkan di wilayah Khiilafah, seperti hukum bunuh
bagi orang murtad, qishash bagi pelanggaran darah muslim, potong tangan
bagi pencuri, cambuk bagi peminum khamr dan pezina ghair muhshan, serta
rajam bagi pezina yang muhshan. “Bahkan Daulah menegakkan hukum hirabah
bagi tentaranya yang mengancam keamanan penduduk, dan penegakan kembali
jizyah bagi orang kafir dzimmi. Jika yang seperti ini bukan khilafah,
lalu yang bagaimana lagi?”, tutup beliau.
Kemudian pada acara puncak, moderator
mempersilakan Ust. Abu Zakariyya ntuk memimpin prosesi baiat kepada
Khalifah Ibrahim, Syaikh Abu Bakar al Baghdadiy, al Quraisiy al
Husainiy. Berkat materi yang diberikan para pembicara maka prosesi pun
berlangsung khidmat karena keyakinan yang telah teguh, namun juga
diliputi semangat yang membara karena tahridh yang diberikan. Prosesi
dilanjutkan dengan doa bagi kemenangan para mujahid dan perlindungan
serta permohonan ampun bagi seluruh kaum muslimin lalu dilanjutkan sujud
syukur massal. Tampak di sana sini wajah-wajah yang menangis karena
haru dan bahagia yang saling memeluk satu sama lain, sambil diiringi
nasyid Rabbul Ukhuwwati, syair mengenai persaudaraan yang timbul karena
keimanan yang sama kepada Allah. Allahu Akbar!!
No comments:
Post a Comment