Monday, July 7, 2014

1000 Lebih Kaum Muslimin Menghadiri Acara Multaqad Da’wi Ke-7 FAKSI ; Menyambut Lahirnya Peradaban Islam Baru, Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah!

Inilah yang admin takutkan. Kemunculan khalifah palsu yang akan menyesatkan dan memesongkan akidah umat Islam. Di Indonesia lebih 1000 orang muslimin berbaiat dengan 'khalifah' al Baghdadi. Admin ingin tanya para pembaca, siapa yang melantiknya sebagai khalifah? apakah kriteria yang ada padanya sebagai khalifah? Admin mohon dan merayu pada muslimin dan muslimat di Malaysia agar tidak terjebak dengan anutan khalifah palsu ini kerana khalifah yang sebenar-benarnya yang wajib  kita nantikan dan baiat hanyalah Al-Mahdi.

kita tunggu dan baiat hanyalah Al-Mahdi.
1000 Lebih Kaum Muslimin Menghadiri Acara Multaqad Da’wi Ke-7 FAKSI ; Menyambut Lahirnya Peradaban Islam Baru, Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah!

CIPUTAT, TANGSEL-Tidak seperti biasanya pada hari libur, Ahad (6 Juli 2014) siang, Syahida Inn, Universitas Islam Negeri tampak ramai. Kaum muslimin dari berbagai daerah berkumpul untuk memenuhi undangan Multaqad Da’wi FAKSI yang ke-7. Pukul 14.30 saat acara dimulai dengan pemutaran video penaklukan wilayah serta pesan-pesan mujahidin Daulah Islamiyyah, Auditorium Syahida Inn sudah dipenuhi oleh ratusan pesrta, baik ikhwan maupun akhwat, bahkan peserta terus mengalir masuk, Allahu Akbar!


Acara pemutaran video dari bumi jihad Iraq dan Syam berlangsung hingga menjelang Ashar. Panitia kemudian mengingatkan peserta untuk mempersiapkan diri menunaikan shalat Ashar berjama’ah. Setelah shalat yang khusyuk, paka panitia melanjutkan acara dengan memutar video melegenda, video pendeklarasian kembali Khilafah Islamiyyah, setelah hampir satu abad keruntuhannya. Maka sontak para hadirin menyambut pemutaran video tersebut dengan sorai takbir.

Acara inti dimulai pada sekitar pukul 16.00 WIB. Moderator, Ust. Abu Isy Kariman, membuka acara dengan menyampaikan cuplikan tazkiyah Syaikh Anwar al Awlaki rahimahullah kepada Daulah Islam Irak, embrio khilafah. “Ini (deklarasi Daulah islam iraq) adalah suatu hal yang sangat penting, karena hal ini akan memindahkan konsep penegakan hukum islam dengan khilafah, dari dunia teori kedalam dunia nyata.”, kutip beliau. Maka apa rahasia dari thaifah ini hingga akhirnya benar-benar menjadi embrio Khilafah Islam? “Karena mereka hanya mentauhidkan Allah & menghindari segala bentuk kesyirikan sebagaimana firman Allah pada Q.S An Nur : 55. Dan inilah hakikat istikhlaf (keberkuasaan) yang sesungguhnya, karena tanpa hal ini maka kekuasaan hanya akan menjadi alat perpanjangan tangan kezhaliman.”, tutur beliau yang kemudian meminta peserta untuk memekikkakn takbir secara serempak. Maka auditorium tersebut pun gegap gempita dengan pujian terhadap Allah atas karunianya ini. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S An Nur : 55).

Acara kemudian dialihkan kepada pembicara pertama, Ust. M. Fachry, pimred Al-Mustaqbal Channel. Al Ustadz kemudian memaparkan slideshow yang berisi bantahan terhadap syubhat-syubhat ‘lucu’ yang beredar di masyarakat. “Ada yang bilang khilafah ini tidak layak di baiat karena pimpinannya yang tidak mau tampil di khalayak, maka setelah tampilnya beliau pada khutbah Jumat di Mosul orang-orang seperti ini harusnya sudah berbaiat.”, papar beliau seraya menunjukkan foto terbaru Khalifah Ibrahim bin Awad al Quraisiy al Husainiy. Kemudian beliau menunjukkan bukti-bukti foto sebagai bantahan terhadap syubhat yang lain. Diantaranya foto-foto polisi dan tentara Daulah Khilafah dengan persenjataannya yang meliputi pistol hingga rudal antar benua, Scud, sebagai fasilitas keamanan bagi warganya. Juga foto-foto penyediaan pangan, kebutuhan hidup serta pendidikan gratis di wilayahnya dan penampakan wilayah kekuasaan Khilafah yang membentang dari Diyala di Iraq hingga Aleppo di Suriah. “Maka apalagi yang menjadi syubhat bagi kita”, tutup beliau.
Kemudian materi dilanjutkan oleh pembicara kedua, Ust. Fauzan al Anshari, yang lagi-lagi membahas dan membantah syubhat-syubhat yang terjadi, terutama di Indonesia. “Ibarat berdiri di persimpangan jalan, maka ke kanan telah ada khilafah dan ke kiri ada demokrasi sistem kufur lain, maka jalan mana yang seharusnya dipilih?”, ungkap beliau. “Bagi yang tidak memilih karena ketidakpahaman, maka ia orang bingung, sedang yang tidak memilih diantara kedua jalur tersebut karena faktor kebencian, maka ketahuilah ini adalah bentuk pembangkangan”, ungkap beliau lagi.

Beliau kemudian menyebutkan hukum-hukum Islam yang telah ditegakkan di wilayah Khiilafah, seperti hukum bunuh bagi orang murtad, qishash bagi pelanggaran darah muslim, potong tangan bagi pencuri, cambuk bagi peminum khamr dan pezina ghair muhshan, serta rajam bagi pezina yang muhshan. “Bahkan Daulah menegakkan hukum hirabah bagi tentaranya yang mengancam keamanan penduduk, dan penegakan kembali jizyah bagi orang kafir dzimmi. Jika yang seperti ini bukan khilafah, lalu yang bagaimana lagi?”, tutup beliau.

Kemudian pada acara puncak, moderator mempersilakan Ust. Abu Zakariyya ntuk memimpin prosesi baiat kepada Khalifah Ibrahim, Syaikh Abu Bakar al Baghdadiy, al Quraisiy al Husainiy. Berkat materi yang diberikan para pembicara maka prosesi pun berlangsung khidmat karena keyakinan yang telah teguh, namun juga diliputi semangat yang membara karena tahridh yang diberikan. Prosesi dilanjutkan dengan doa bagi kemenangan para mujahid dan perlindungan serta permohonan ampun bagi seluruh kaum muslimin lalu dilanjutkan sujud syukur massal. Tampak di sana sini wajah-wajah yang menangis karena haru dan bahagia yang saling memeluk satu sama lain, sambil diiringi nasyid Rabbul Ukhuwwati, syair mengenai persaudaraan yang timbul karena keimanan yang sama kepada Allah. Allahu Akbar!!


No comments:

Post a Comment