Thursday, July 3, 2014

Protokol Yahudi #3 - Kemiskinan Adalah Senjata Kita (2/4)

sebelum:
http://umnokelanajayaselangor.blogspot.com/2014/07/protokol-3-cara-menakluk-14.html 


5. Disebabkan takut menjadi miskin, semua orang akan berkerja kuat tanpa berhenti. Mereka terikat dengan penghambaan dan kuli. Apapun, mungkin mereka berjaya simpan sedikit duit untuk lari dari kesesakan hidup. Tapi mereka tidak akan punya cukup duit untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kita masukkan hak manusia ke dalam konstitusi yang palsu dan tidak betul. Semua ini yang kita gelar 'Hak Manusia' hanya wujud di dalam angan-angan; angan-angan yang tidak akan menjadi kenyataan di dalam dunia nyata.

Bagaimana ini dapat membantu pekerja bawahan jika manusia diberi kebebasan bersuara tetapi hanya omongan kosong? Atau jika wartawan diberi kebebasan untuk menulis berita tetapi berita yang karut? Pekerja bawahan tidak mendapat apa-apa faedah kerana terpaksa bekerja kuat seperti biasa. Mereka tidak mendapat apa-apa dari konstitusi selain dari belas kasihan yang kita mainkan untuk bertukar dengan undi agar menuruti arahan kita; kita beri mereka kuasa, yang mana mereka akan menjadi kuli kepada agen kita.

Hak konstitusi untuk golongan miskin tidak lebih dari lakonan semata-mata. Hakikatnya, mereka terpaksa kerja kuat sepanjang masa dan akhirnya dipergunakan. Dalam erti lain, mereka bekerja dan akhirnya dirompak oleh majikan sendiri ataupun mereka dikurung oleh tuannya.


Poverty is Our Weapon

5.  Due to the ever-present threat of poverty, all people have been forced into working endlessly.  They have been chained by slavery and serfdom.  Well, perhaps they could save enough money to escape from their daily grind.  But they would never have enough to afford what they really want.

We included some rights for the people into the constitution which are fictitious and not actual rights.  All these so-called "People’s Rights" can exist only as an idea; an idea which can never be realized in practical life.

How does it help the low-class laborer if people are given freedom of speech but only use it to babble?  Or if journalists have the right to scribble any nonsense side by side with good stuff?  The laborer gains nothing from this because he still must work as before.  He gains nothing from the constitution other than the few pitiful crumbs which we fling at him from our table in exchange for his voting in favor of what we dictate: in favor of the men we place in power, who are the servants of our specialist agents.

Constitutional rights for a poor man are no more than a bitter piece of irony.  Because the fact that he must toil almost all day gives him no time to use them.  On the other hand, it robs him of any guarantee of regular and certain earnings by making him susceptible to strikes by his comrades or lockouts by his masters.

No comments:

Post a Comment